Jumat, 20 April 2012

memberi pahala ke mayyit,sampai atau tidak??

sungguh indah dan nikmatnya kita, orang-orang NU,kaya dan warna warni akan amal dan ibadah.sehingga kalau bosan dengan ibadah yang satu ganti dengan ibadah yang lain,begitu seterusnya.dan orang-orang NU jangan diragukan masalah kerukunan dan sosialnya dengan sesama mahluk yang masih hidup.bahkan orang-orang NU sosialnya dengan orang-orang yang telah meninggalpun sangat diperhatikan .karena merasa kasihan terhadap orang”yang telah meninggal,yang telah putus semua amal kecuali 3 perkara.karena orang yang telah meninggal dunia sangat membutuhkan pertolongan orang-orang yang masih hidup,bagaikan orang yang tenggelam yang sangat membutuhkan pertolongan orang-orang yang masih hidup.didalam kubur orang mukmin akan memperoleh ujian7 hari sedangkan orang munafik akan memperoleh ujian 40 hari. Alloh adalah maha kuasa ,Alloh punya sifat jaiz satu.”fi’lu kulli mumkinin aw tarkuhu” bagi Alloh segala sesuatu tidak ada yang sukar,dan tidak pula yang tak mungkin.begitu halnya dengan masalah memberi pahala
kemayit sangat mungkin sampainya ke mayit .dan apakah si mayit bisa mendoakan terhadap orang yang telah memberi pahala.sangat mungkin bisanya mendoakan ,seperti wasiatnya Rosululloh kepada Ali RA,yang disebutkan dalam kitab “wasiat al-mustofa”

 يَاعَلِي:تَصَدّقْ عَلٰى مَوْ تَاكَ فَاِنَّ اللّهَ تَعَالٰى قَدْ وَكَّلَ مَلاَ ئِكَةً ًيَحْمِلُوْنَ ًصَدًَقَاتِ الْاَحْيَاءِ اِلَيْهِمْ فَيَفْرَحُوْنَ بِمَا اًَشَدَّ مَاكَانُوايَفْرَحُونَ فِى الدُّنْيَاوًَيَقُولُونَ:اَللّهُمَّ اغْفِرْلِمَنْ نَوَّرَقَبْرَنَاوَبَشِّرْهُ بِالْجَنَّةِ كَمَا بَشَرَنَا بِِهَا

 Hei… ali bersedekahlah atas orang” mati kamu,maka sesungguhnya Alloh telah mewakilkan malaikat untuk membawa pahalanya sedekah. maka orang-orang mati kamu akan merasa bahagia seperti bahagianya orang-orang yang sedekah di dunia ,maka orang-orang mati kamu akan berdoa “ya Alloh ampunilah orang” yang telah menyinari kubur kami,dan berikanlah kebahagiaan dgn surga seperti mereka yang telah membahagiakan kami.

 وَعَنْ اَنَسٍ اَنَّ النَّبِيَّ صَلَّي اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم سُِٔلَ فَقَالَ السَّإِلُ.يارَسُلَ اللّه اِنَّ نَتَصَدَّقُ عَنْ مَوْتَانَا وَنَحُجُّ عَنْهُمْ وَنَدْعُو لَهُمْ هَلْ يَصِلُ ذٰلِكَ لَهُمْ.قَالَ:نَعَمْ:اِنَّهُ لَيَصِلُ اِلَيهِمْ وَاَنّهُمْ لَيَفْرَحُونَ بِهِ كَمَا يَفْرَحُ اَحَدُكُمْ بِالطَبْقِ اِذَااُهْدِيَ اِلَيْهِمْ. 

Diriwayatkan dari anas,sesungguhnya nabi ditanya :ya Rosulalloh sesungguhnya saya berbuat sedekah atas nama mayit dan saya haji atas nama mayit dan saya berdoa untuk mayit ,apakah sedekah,haji,doa saya sampai kemayit,nabi menjawab:ya sampai,dan sesungguhnya mayit sangat bahagia seoerti bahagia salah satu dari kamu memberi hadiah makanan ke mayit .

 Umpama hadiah kepada mayit tidak sampai toh dari kita (orang-orang NU)belum pernah ada yang menerima kembalian pahala, karena tidak sampainya ke mayit .maka dengan demikian kita(orang” NU) semakin mantap dan yakin,jangan sampai terpedaya atau bujukan orang-orang ahli hawa nafsu ,dan ketahuilah dengan yakin,bahwa apa yang telah di kerjakan oleh ulama’saleh semuanya “khaq dan benar”.apa kita (orang”NU)berani mengatakan “salah”? apa yang telah di lakukan guru”-guru kita ,ulama’,wali songo,tentu tidak berani ,kita akan selalu “sam’an wa tho’atan “terhadap guru ,ulama’ dan wali songo. Soal. Bagaimana hukum cairan keputihan yang keluar dari alat kelamin perempuan, najis atau tidak?bagaimana dengan sholat dan puasanya dan bagaimanakah mensucikannya???. Jawab:cairan tersebut najis adapun sholat dan cara mensucikan sbb, -kalau keluarnya terus menerus sebagai mana orang beser ,maka sholat dan cara mensucikanya seperti orang beser dalam arti alat kelamin disucikan dahulu kemudian di sumbat dengan semisal pembalut ,selanjutnya berwudlu dan segera sholat. -kalau keluarnya tidak terus menerus maka hukum ibadahnya seperti orang-orang biasa/sehat. {I’anatut tholibin juz 1 no 86 dan minhajut thulab hamisi fathil wahab juz 1 no 26}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar