Jumat, 06 April 2012

Memperingati maulid nabi
Memperingati hari lahirnya nabi muhamad Saw sudah amat melekat di kehidupan Warga nu, saking antusiasnya dalam menyambut maulud nabi jauh jauh hari warga nu sudah disibukan dengan mempersiapkan diri dalam rangka menyambut lahirnya nabi muhammad saw, dimulai dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 12 robi’ul awwal bahkan sampai hari-hari robi’uts tsani(bakdo maulud
acara-acara yang disuguhkan dalam memperingati hari lahirnya nabi muhammad saw ini amat variatif.ada yang dengan membaca kitab al-barzanji,adzziba’, qosidah burdah,dan ada juga yang mengirimkan masakan-masakan special yang dikirimkan kepada orang tua atau kerabatnya, musabakah berzanji dan lain-lain
Para ulama’ memandang peringatan maulid nabi ini adalah bid’ah(perbuatan yang dizaman rosululloh tidak ada)tetapi termasuk bid’ah hasanah(bid’ah yang bagus)bid’ah yang diperbolehkan menurut kacamata islam.
sebenarnya kalau kita cermati dan renungkan dengan mendalam

(tidak melihat dzohirnya saja),maka kita akan menemukan hikmah yang banyak dari peringatan maulid nabi.diantarnya adalah,menambah mahabbah dengan nabi dan dzuriyah-rosul,menjaga persatuan dan kesatuan,dengan begitu, secara otomatis kita akan bisa mencontoh sunah-sunah rosullulloh. dan masih banyak lagi hikmah yang bisa kita petik dari peringatan maulid nabi.

Dalil tentang memperingati maulid nabi,



Barang siapa yang memperingati hari lahirku,tentu aku akan memberi syafa’at di hari qiyamat(madarij al shu’ud syarh al barzanji)

Dalil kedua:









Ustadz imam al hafidz almusnadi Dr habib abdulloh bafaqih mengatakan bahwa hadits man adzdzoma maulidi,kuntu syafi’an lahu yaumal qiyamah.seperti diriwayatkan ibnu asysyakir dalam kitab-kitab tarikh juz 1 halaman 60.menurut imam dzahabi sokhikh sanadnya.









Umar ra berkata:barang siapa menghormati hari lahirnya nabi,sama artinya menghidupkan islam.(madarij al shu’ud hlmn 16)
Kang awam:kang mau tanya,gimana hukumnya sholat sing ora moco bismillah?sah opo ora sholate?
Kang santri:.menurut ulama’ NU yang bermadzhab syafi’iyah,bahwa sholat yang tidak membaca bismillah hukumnya tidak sah,begitu juga orang yang makmum terhadap imamyang tidak membaca bismillah,kecuali menurut imam qofal,keterangannya ada di kitab kasyifatussaja halaman 84.i’anatut tholibin juz 2 halaman 41,dan talkhisul murad hamisi al bughyah halaman 99.
Kang awam:kalau dasare dari hadits,ada apa ngga’ kang?
Kang santri: yo tentu ada..karena didalam alqur’an itu kan ada 114 surat,semua surat memakai bismillah kecuali surat baro’ah juz 10. Dalam hal ini,para ulama’ NU sepakat bahwa bismillah termasuk ayat dari al fatehah,dengan bukti surat alfatehah disebut “ayat tujuh”jika bismillah di ikutkan penghitunganjika tidak,berarti surat al fatehah hanya “enam ayat”.maka kaum nahdziyin ketika sholat wajib membaca bismillah





Sesungguhnya rosululloh meriwayatkan bahwa jumlah ayat al fatehah ada tujuh,termasuk ayat bismillah (hr bukhori)
Kang awam:makasih kang atas ilmunya

2 komentar: